Setiap orang pasti sering mengalami kejenuhan, baik itu karena pekerjaan, perkuliahan, belajar, keadaan lingkungan sekitar, dan lain-lain. Hal ini juga sering dialami oleh mahasiswa STIE MalangkuÇeÇwara. Banyak sekali faktor yang dapat menimbulkan kejenuhan atau bahkan keputuasaan pada diri setiap orang. Namun, kejenuhan itu janganlah dibiarkan begitu saja. Kejenuhan yang melarut akan dapat membuat kita semakin terpuruk saja, bahkan dari kejenuhan itu dapat menimbulkan stress. Oleh karena itu, kita harus bisa menghilangkannya dengan membangkitkan motivasi yang ada pada diri kita. Motivasi itu sendiri merupakan dorongan dalam diri kita yang dapat membuat kita terarah pada satu tujuan hidup. Motivasi itu sendiri merupakan salah satu tindakan positif yang dapat membuat kita bisa lebih konsisten dengan apa yang kita lakukan serta dapat memacu kita agar kita bisa lebih bersemangat dalam meraih tujuan dalam hidup ini. Masing-masing individu memiliki motivasi yang berbeda satu dengan lainnya. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi / dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi.
Menurut seorang profesor di Universitas Wesleyan, David Clarence McClelland (1917-1998), di dalam bukunya yang berjudul ‘The Achieving Society‘, dia mengemukakan bahwa setiap individu mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi tersebut dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia. Di dalam teorinya , dia memfokuskan motivasi / dorongan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Motivasi dalam kebutuhan akan prestasi
2. Motivasi dalam kebutuhan akan kekuasaan
3. Motivasi kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat
Apabila kita tidak memiliki motivasi dalam menjalani hidup ini, maka yang ada kehidupan yang kita jalani ini akan terasa berat dan menjenuhkan. Apabila hal ini terjadi, khususnya bagi mahasiswa STIE MalangkuÇeÇwara, yang ada kita hanya akan jadi bulan-bulanan bagi dosen juga teman-teman kita yang lain karena kita tidak memiliki semangat dalam melakukan setiap aktivitas dalam hidup. Mahasiswa yang tidak memiliki perasaan bahwa mereka dicintai dan mereka mampu, kecil kemungkinannya memiliki motivasi belajar yang kuat untuk mencapai perkembangan ke tingkatnya yang lebih tinggi.
Ada dua sumber motivasi dalam belajar yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran diri sendiri, tidak perlu adanya rangsangan dari luar. Orang yang memiliki motivasi internal, akan memandang dirinya secara positif. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa adanya motivasi dari luar dirinya dan bila ditinjau dari segi tujuan kegiatannya, orang tersebut ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri, misal karena ingin mendapatkan pengetahuan, bukan karena tujuan yang lain. Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar atau mendapatkan rangsangan dari luar. Sebagai contoh, motivasi seseorang timbul karena dari bacaan yang memotivasi, lingkungan, atau dari kehidupan keseharian. Sehingga bila ditinjau dari segi tujuannya orang tersebut tidak langsung terjun didalam apa yang dilakukannya. Hal ini sangat diperlukan bagi orang yang tidak memiliki motivasi internal, misalnya dengan mendapat dukungan dari orangtua, termotivasi untuk mendapatkan hasil atau nilai yang baik karena pengaruh lingkungannya.
Cara yang dapat dilakukan agar kita dapat menumbuhkan motivasi tersebut, antara lain:
1. Menciptakan Imbalan. Contohnya: seorang mahasiswa belajar dengan rajin, karena di berharap akan mendapat imbalan berupa nilai IPK yang bagus.
2. Ambil selalu langkah kecil. Terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang besar perlu langkah-langkah kecil.
3. Menciptakan Kesusahan. Hal ini merupakan kebalikan dari yang pertama. Contohnya jika mahasiswa tidak belajar dengan rajin, maka kita tidak akan mendapatkan IPK yang tinggi. Dengan adanya motivasi ini, maka mahasiswa akan belajar dengan tekun.
4. Susun Rencana beserta langkah-langkahnya. Dengan memiliki rencana, kita seolah-olah punya alur dan plot menuju tujuan secara teratur. Secara tidak langsung hal ini akan memotivasi diri sendiri dalam mencapai tujuan.
Selain meggunakan cara diatas, ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh dosen untuk menumbuhkan motivasi belajar bagi mahasiswanya, yakni:
1) Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
2) Berikan hadiah untuk mahasiswa yang berprestasi, dapat berupa tambahan nilai maupun dengan makanan atau miniman ringan. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi.
3) Dosen berusaha mengadakan persaingan di antara mahasiswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, agar mereka berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4) Memberikan pujian, karena sudah sepantasnya mahasiswa yang berprestasi mendapat penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5) Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar.
6) Membangkitkan dorongan kepada mahasiswa untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal kepada mahasiswanya.
7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
8) Membantu kesulitan belajar mahasiswa secara individual maupun kelompok.
9) Menggunakan metode yang bervariasi.
10) Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
11) Dan yang terakhir, dosen tidak membedak-bedakan mahasiswa yang satu dan lainnya karena ditakutkan nantinya akan menimbulkan kecemburuan yang dapat berdampak negative bagi semua pihak.